Waktu saya di SMA saya mengikuti ekskul Tari Saman di sekolah. Awalnya sih ikut-ikutan aja gara-gara kakak kelas ngajakin tapi pas udah masuk ekskulnya tari saman malah makin cinta sama saman. pernah ikut-ikut lomba juga di beberapa sekolah. Mau nunjukin salah satu videonya hehe. Ada yang salah-salah sih, tapi Alhamdulillah menang!
ini videonya di klik yahhhh.
Saman
Wednesday, January 22, 2014
Manusia dan Harapan
A. Pengertian Harapan
Harapan
berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga
harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat
disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan
tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan
kemampuan masing – masing. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik
kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh,
berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
B.
Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?
Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk social. Ada dua hal yang mendorong orang
hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup.
Dorongan
kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam
diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis,
bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.
Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan
kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam
kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas
kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan
kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a)
Kelangsungan hidup (survival)
b)
Keamanan (safety)
c) Hak
dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)
Diakui linkungan (status)
e)
Perwujudan cita – cita (self actualization)
Kelangsungan hidup
(survival)
Untuk
melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang,
pangan dan papan(tempat tinggal). Kebutuhan
kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir.
Untuk
mencukupi kebutuhan pangan, sandang, dan
papan itu, maka manusia sejak kecil telah
mulai belajar. Dengan pengetahuan yang
tinggi harapan memperolleh pangan, sandang, dan
papan yang layak akan terpenuhi. Atau tiap manusia
perlu kerja keras dengan harapan apa yang diinginkan :
pangan, sandang dan papan yang layak terpenuhi.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir ia telah
membutuhkan keamanan. Rasa aman tidak harus
diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara
moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Dalam hal ini
agama sering merupakan cara memperoleh
kemanan moril bagi pemiliknya. Walaupun secara
fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan
memberikan perlindungan berarti sudah memberikan
keamanan yang diharapkan.
Hak dan kewajiban
mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh
pula kesadaran akan hak dan kewajiban
Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga
sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai.Pada saat seperti
ini remaja banyak mengkhayal. Ia telah sadar akan keberadaannya.Pada usia itu,
biasanya terjadi konflik batin pada dirinya dengan pihak orang tua. Sebab
umumnya remaja mulai menentang sifat-sifat orang tua yang dianggap tidak sesuai
dengan alamnya.
Status
Setiap manusia membutuhkan status. Setiap manusia yang lahir di bwni ini
tentu akan bertanya tentang statusnya. Status keberadaannya. Status dalam
keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting,
karena dengan status orang tahu siapa dia Harga diri orang antara lain melekat
pada status orang.itu. Dengan adanya harapan untuk memperoleh status ini
berarti orang menguasai hak milik nama baik, ingin berprestasi, ingin
mengingkatkan harga diri, dan sebagainya
Perwujudan
cita-cita
Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya
atau kepangakatannya atau profesinya. Pada saar itu manusia
mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui
kehebatannya.
C. KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya. Artinya mengakui atau meyakini akan
kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau
keyakinan akan kebenaran.
Dengan contoh berbagai kalimat yang sering kita dengan dalam ucapan sehari-hari
itu, maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang. bukan
karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima
dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu
disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi
masalahnya. melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak.
Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaann yaitu disebut
kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai
pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam
agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya
diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam
agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas
keyakinan sendiri menimbulkan juga hak bcr agama menurut keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan
orang yang beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
Kebenaran
Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya,
karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala
pikiran, sikap dan perasaan.
Dalam agama Budha ada ajaran yang dinamakan
“jalan utama delapan ruang”. Yang isinya, agar setiap
pemeluknya memiliki pandangan yang benar, perbuatan yang
benar, mata percaharian yang benar, permatian
yang benar, dan konsentrasi yang benar. Tujuan
ajaran itu agar pemeluknya tidak mengalami duka, kegelisahan,dan
ketidakpastian.
Jelaslah
bagi kita, bahwa kebenaran atau benar merupakan kunci kebahagiaan
manusia. Itulah sebabnya manusia selalu berusaha
mencari mempertahankan, mernperjuangkan kebenaran. Dr.Yuyun
Suriasumantri dalam bukunya “filsafat IImu, sebuah
pengantar Populer ada tiga teori kebenaran
sebagai berikut :
1) Teori
koherensi atau konsistensi
Yaitu suatu pemyataan dianggap benar bila pemyataan itu bersifat koherensi atau
konsisten dengan pemyataan-pemyataan sebelumnya
yang dianggap benar. Contoh : setiap manusia akan mati. Paul
Manusia. Paul akan mati
2) Teori
korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu
pemyataan benar bila materi pengetahuan yang
dikandung pemyataan itu berkorenponden(berhubungan) dengan
obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Contoh :
Jakarta itu ibukota republik Indonesia
3) Teori
pragrnatis
Kebenaran suatu pemyataan diukur dengan kriteria
apakah pemyataan tersebut bersifat fungsional
dalam kehidupan praktis.
Dalam berbagai jenis kebenaran tersebut yang
selalu diusahakan dan dijaga ialah kebenaran
dalam bertindak, berbuat, berucap, berupaya, dan berpendapat, Sebab
ketidakbenaran dalam hal-hal itu akan langsung
mencemarkan atau menjatuhkan nama baiknya, sehingga
orang tidak mempercayainya lagi.
D. BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA
MENINGKATKANNYA
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah
manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri
sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanarnkan setiap pribadi manusia.
Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha
Esa, Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya
menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan
kepadanya.
2.
Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua,
guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya
terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap
kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya.
Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak
terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
3. Kepercayaan kepada
pemerintah
Berdasarkan pandanganteokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya
Prof.Ir.Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah
dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan
sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama
pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan,
sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan).
Pandangan demokratis mengatakanbahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan
pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara.
Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak
berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya
negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara,
negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak
ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban
(negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis
negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karcna
itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.
4.
Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan
manusia itu bukan dengan sendirinya, tctapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan
berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaanitu amat penting,
karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dcngan
Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak
mcmpunyai kepercayaan kcpada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan
daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat
pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kcpada Tuhan, sebab Tuhanlah
yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang
maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekoensinya
tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kcpada zat tersebut.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada
Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi
kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
a) meningkatkan
ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
b) meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
c) meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong. dermawan, dan sebagainya
d) mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
e) menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya
b) meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
c) meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong. dermawan, dan sebagainya
d) mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
e) menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya
sumber:
ondel-ondel
Ondel-ondel merupakan hasil dari
kebudayaan Betawi yang berupa boneka besar yang tingginya mencapai sekitar ±
2,5 m dengan garis tengah ± 80 cm, boneka ini dibuat dari anyaman bambu yang
dibuat agar dapat dipikul dari dalam oleh orang yang membawanya. Boneka
tersebut dipakai dan dimainkan oleh orang yang membawanya. Pada wajahnya berupa
topeng atau kedok yang dipakaikan ke anyaman bamboo tersebut, dengan kepala
yang diberi rambut dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya di
cat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan dicat dengan warna putih.
Jenis
pertunjukan ini diduga sudah ada sebelum tersebarnya agama Islam di pulau Jawa
dan juga terdapat di berbagai daerah dengan pertunjukkan yang sejenis. Di
Pasundan dikenal dengan sebutan Badawang, di Jawa Tengah disebut Barongan
Buncis, sedangkan di Bali dikenal dengan nama Barong Landung.
Awal mulanya pertunjukan
ondel-ondel ini berfungsi sebagai penolak bala dari gangguan roh halus yang
mengganggu. Namun semakin lama tradisi tersebut berubah menjadi hal yang sangat
bagus untuk dipertontonkan, dan kebanyakan acara tersebut kini di adakan pada
acara penyambutan tamu terhormat, dan untuk menyemarakkan pesta-pesta rakyat
serta peresmian gedung yang baru selesai dibangun.
Disamping
untuk memeriahkan arak-arakan pada masa yang lalu biasa pula mengadakan
pertunjukan keliling, “Ngamen”. Terutama pada perayaan-perayaan Tahun Baru,
baik masehi maupun Imlek. Sasaran pada perayaan Tahun Baru Masehi daerah Menteng,
yang banyak dihuni orang-orang Kristen.Pendukung utama kesenian ondel-ondel
petani yang termasuk “abangan”, khususnya yang terdapat di daerah pinggiran
kota Jakarta dan sekitarnya.
Musik yang mengiringi ondel-ondel tidak tertentu, tergantug dari asing-masing
rombongan. Ada yang diiringi tanjidor, seperti rombongan ondel-ondel pimpian
Gejen, kampong setu. Ada yang diiringi dengan pencak Betawi seperti rombongan
“Beringin Sakti” pimpinan Duloh, sekarag pimpinan Yasin, dari Rawasari. Adapula
yang diirig Bende, “Kemes”, Ningnong dan Rebana ketimpring, seperti rombogan
ondel-ondel pimpinan Lamoh, Kalideres. Ondel-ondel betawi tersebut pada
dasarnya masih tetap bertahan dan menjadi penghias di wajah kota metropolitan
Jakarta.
sumber:
Subscribe to:
Posts (Atom)