Saturday, April 30, 2016

Nonton Civil War atau AADC2 ya?



Bulan April 2016 merupakan bulan yang ditunggu-tunggu bagi pecinta perfilman Indonesia. Kenapa engga? Tanggal 27 April 2016 ini, film hasil produksi Marvel Studios keluar. Film yang digadang-gadangkan merupakan film aksi terbaik tahun 2016. Film ini berjudul Captain Amerika; Civil War. Perfilman Indonesia juga lagi booming lho, Ada Apa dengan Cinta 2 (AADC2) tepat tanggal 28 April 2016 kemarin serentak ditayangkan di 3 negara.

Bioskop di Indonesia minggu ini ramai dengan pencinta Civil War dan AADC2. Dua genre yang berbeda ini, sangat menarik perhatian pencita film. Antara mau nonton pertarungan antara Captain Amerika dengan Iron Man atau hubungan Cinta dan Rangga yang kembali dipertemukan setelah 14 tahun tidak bertemu. Duh jadi makin bingung mau nonton apa. 
 

Civil War menceritakan kelanjutan film Avengers; Age Of Ultron, Captain Amerika yang mengambil alih sebagai pemimpin dari Avengers melakukan tugasnya umat manusia. Banyak insiden Internasional yang menyebabkan kehancuran, yang menuntut para Avengers untuk bersedia bertanggung jawab kapan saja. Di sisi lain, Iron Man menentang keputusan yang diambil oleh Captain Amerika. Hal itu disebabkan oleh adanya perseteruan dan undang-undang yang diberikan kepada superhero untuk mengungkapkan identitas. Seru, ya!  

Ada Apa Dengan Cinta 2 ini melanjutkan hubungan Cinta dan Rangga yang kembali dipertemukan setelah 14 tahun. Terakhir saat AADC yang pertama Cinta dan Rangga dipisahkan karena Rangga harus pindah ke Amerika untuk melanjutkan sekolahnya. Kisah asmara Cinta dan Rangga tidak lagi diceritakan seperti mereka jaman SMA dulu, dipastikan cerita asmara Cinta dan Rangga sangat berbeda dengan film AADC yang pertama. Namun, alur ceritanya tidak dijelaskan apakah asmara Cinta dan Rangga akan bersatu atau Rangga akan pergi lagi meninggalkan Cinta. Begitu juga dengan trailer-nya, hanya menceritaka pertemuan Rangga dan Cinta di Jogjakarta. Penasaran ini mah.

Jadi udah tau ya gambaran singkat cerita kedua film tersebut? Yuk ikut ramein bioskop. Udah menentukan mau nonton apa? Mau nonton Civil War atau AADC2? Mau nonton yang bikin tegang atau yang bikin baper? Nonton dua-duanya sih.

Tapi minggu-minggu ini masih rame banget. Beberapa temen path gue memposting yang bilang untuk dapetin tiket harus ngantri dari siang. Huft. Yang paling penting sih, udah tau mau ngajak nonton siapa? Yakali nonton sendirian, jomblo banget. Bisa ajak pacar, gebetan, mantan, ibu, bapak, calon mertua, keluarga, semuanya. Kalo ngajak “kamu” yang inshaallah jadi calon aku itu termasuk kategori apa yaaa? Sekedar gebetan dan pacar atau jadi keluarga? Hmmm.

Saturday, January 16, 2016

Pengaruh Individu dalam Perilaku Konsumen



Perilaku Konsumen adalah perilaku dari konsumen dari mulai mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta mengganti produk barang dan jasa yang sesuai harapan dan dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Perilaku Konsumen menurut beberapa ahli:
Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”.Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Selain itu perilaku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.
Ada 2 wujud konsumen yaitu :
  1. Personal Consumer, yaitu konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
  1. Organizational Consumer, yaitu konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Berdasarkan landasan teori, ada 2 faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
  1. Faktor eksternal, yaitu merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen. Kelompok referensi akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.
  2. Faktor internal adalah merupakan faktor yang termasuk adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi individu :
  1. Faktor Sosial
·         Pengaruh Pribadi
Sebagai konsumen, perilaku kita kerap dipengaruhi oleh orang-orang yang berada disekitar kita. Konsumen dipengaruhi oleh pendapat pribadi dari orang-orang yang berada disekitarnya. Pengaruh-pengaruh tersebut akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
·         Group
Sikap dan perilaku individu banyak dipengaruhi oleh kelompok-kelompok kecil. Dimana kelompok tersebut secara langsung (primary groups) dan tidak langsung (secondary groups) yang mempunyai interaksi satu dengan yang lain sehingga group memiliki peran dalam mempengaruhi individu dalam pembelian.
·         Keluarga
Keluarga mempunyai  peran terbesar dalam mempengaruhi individu dalam pembelian suatu  produk karena keluarga pula yang mempunyai peran paling banyak dalam interaksi seorang individu.
·         Peran dan status
Peran merupakan aktivitas yang diharapkan seseorang sesuai orang-orang dalam lingkungan sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat.
  1. Faktor Personal
·         Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi akan mempengaruhi pilihan produk seorang individu, dimana dengan situasi tersebut seseorang akan melakukan keputusan terhadap produk mana yang akan ia beli yang terjangkau dengan keadaan ekonominya pada saat ini.
·         Gaya hidup
Gaya hidup seseorang akan membentuk pola kehidupan yang membentuk aktivitasnya, dimana seseorang dapat mengekspresikan dengan menunjukkan ketertarikan dan opini terhadap suatu produk.
·         Umur
Seseorang akan merubah pilihan produknya seiring dengan siklus kehidupannya. Umur tentulah memiliki peran penting dalam mengambil keputusan untuk tetap pada suatu produk atau menggantinya dengan yang lebih terasa manfaatnya.
·         Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi pembelian, perbedaan dalam pekerjaan akan berbeda pula pembeliannya.
·         Situasi
Perilaku konsumen dapat berubah, kadangkala perubahan ini bisa tidak menentu dan tidak dapat diramalkan, sehingga perubahan ini dapat diprediksi dengan menggunakan penelitian dan dimanfaatkan sebagai strategi. Misalnya Pembelian pakaian akan meningkat pada hari raya Idul Fitri,Natal,dan sebagainya.
  1. Faktor Psikologis
·         Motivasi
Kebutuhan yang mendorong seseorang untuk mencari produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Ketika satu level kebutuhan terpenuhi maka seseorang akan mencari sesuatu yang ada memuaskan kebutuhannya pada level selanjutnya (teori marslow).
·         Persepsi
Presepsi seorang konsumen akan mempengaruhi dia dalam pembelian suatu produk. Seorang konsumen akan menerjemahkan setiap informasi yang ia dapat yang kemudian akan membentuk suatu opini yang kuat terhadap suatu produk sehingga mempengaruhi keputusan yang akan diambil dalam pembelian suatu produk.\
·         Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses mempelajari, memperhatikan, menyimpulkan suatu hal yang terus berkembang dan berubah seiring informasi terbaru yang ia terima.
  1. Faktor Kultur
·         Sub Kultur
Sekelompok orang yang memiliki kesamaan agama, daerah atau bangsa seseorang.
·         Kelas Sosial
Penggelompokkan individu berdasarkan suatu kesamaan sesuai dengan kelas sosial dimana dia berada.
Perilaku konsumsi kita adalah fungsi dari siapa kita sebagai individu. Pikiran, perasaan, sikap, dan pola perilaku menentukan apa yang kita beli, ketika kita membelinya, dan bagaimana kita menggunakannya. Faktor internal memiliki dampak besar pada perilaku konsumen, dan tugas pemasar adalah untuk mencari tahu apa kebutuhan dan keinginan konsumen memiliki, dan apa yang memotivasi konsumen untuk membeli
Sumber: